Gaya Bahasa

Nada bicaranya ramah atau kaku? Mari cari tahu!


Jika prinsip komunikasi adalah elemen pertama dan utama yang memandu kita ketika menulis, maka gaya bahasa merupakan elemen sekunder atau pendukung. Secara umum, perusahaan dan pengguna sama-sama membutuhkan produk yang mudah digunakan, namun hanya perusahaan yang membutuhkan kepastian bahwa “suara” produk unik atau mudah dikenali. Pengguna memang bisa mendapat pengalaman yang menyenangkan saat menggunakan produk dengan “suara” yang unik, namun itu tidak selalu jadi fokus atau kebutuhan utama mereka.

Karena itu, penerapan gaya bahasa di produk INA Digital Edu:

  1. Prinsip komunikasi sifatnya wajib dan lebih diprioritaskan. Merujuk ke pesan apa yang disampaikan (The What).
  2. Gaya bahasa sifatnya opsional dan sebagai pelengkap. Merujuk ke bagaimana pesan disampaikan (The How).

Manusia memiliki pengalaman, perasaan, dan persepsi yang “berbeda” terhadap kata-kata, meski dengan kesamaan bahasa, budaya, dan latar belakang. Sehingga, menulis dengan jelas (prinsip komunikasi) kami anggap lebih utama dibanding menulis dengan suatu gaya tertentu.

Gaya bahasa biasanya terdiri dari voice (sosok) dan tone (nada). Voice dapat dianggap sebagai persona atau sosok. Sedangkan, tone dapat dianggap sebagai cara kita mengekspresikan sosok tersebut. Biasanya juga, untuk kebutuhan konsistensi, satu voice dan tone itu berlaku untuk semua produk.

Dalam konteks ekosistem produk INA Digital Edu yang tergolong unik, kami merasa perlu mengambil langkah implementasi gaya bahasa yang lebih relevan. Maka dari itu, kami menyepakati dua gaya bahasa umum untuk diterapkan ke beberapa sosok, dengan derajat penerapan yang sesuai konteks, objektif, dan perilaku pengguna produk INA Digital Edu yang berbeda-berbeda juga.

Mari kita coba pahami bersama-sama.

Gaya bahasa umum

Terdapat dua gaya bahasa umum yang kami sepakati dapat diterapkan untuk semua penulisan produk INA Digital Edu, yakni:

Lugas (Straightforward)

Tulisan kita perlu menyampaikan pesan secara langsung, jelas, dan tidak berbunga-bunga. Hindari tambahan informasi yang tidak relevan atau kata-kata yang tidak mendukung pesan utama. Tujuannya untuk memfokuskan pesan yang ingin disampaikan ke target audiens, sehingga pesan tersebut dapat dipahami dengan baik.

Formal tapi tidak kaku

Tulisan kita perlu menyampaikan pesan yang jelas secara sopan dan profesional, tapi tidak terlalu kaku. Tujuannya agar komunikasi seimbang: Tetap sopan tanpa mengorbankan kejelasan. Hindari menulis baku sepenuhnya demi menjaga formalitas, tanpa mengutamakan kejelasan pesan yang perlu dimengerti oleh pengguna. Penulisan yang jelas dan lugas bisa tetap terasa profesional, begitu pula sebaliknya.

Sosok

“Sosok” adalah voice atau persona (versi kami) di balik tulisan-tulisan dalam produk. Sosok-sosok ini yang kami anggap dapat mewakili bagaimana INA Digital Edu ingin terdengar (dan terasa) oleh pembaca. Sosok-sosok ini jugalah yang menjadi referensi Tim Pengembang, sebagai perpanjangan tangan dari lembaga atau kementerian tertentu, saat memilih dan menyesuaikan kata. Para sosok tersebut adalah:

Gaya Bahasa1

Ketiga sosok ini memiliki penjelasan dan derajat gaya bahasa utamanya masing-masing. Mari simak penjabarannya di bawah ini.

Rekan

Melalui sosok Rekan, kita bercakap dengan pengguna layaknya kita sesama rekan kerja yang setara atau bahkan teman curhat mereka. Tidak lebih tinggi, tidak lebih rendah. Kata kunci: persuasif, kasual, naratif, jelas, humanis, pantun, yel-yel, setara, suportif.

Gaya Bahasa2

Rekan memiliki derajat kelugasan yang terletak di tengah. Artinya, ketika berbicara bisa langsung ke inti pesan, namun tetap ada ruang untuk seruan semangat dan mengajak.

Gaya Bahasa3

Derajat formal Rekan lebih ke tidak formal. Artinya, bahasa yang digunakan bisa kasual dan dekat dengan budaya pengguna.

Tenaga Operasional

Melalui sosok Tenaga Operasional, kita bercakap dengan pengguna layaknya kita adalah orang Tata Usaha (TU). Kita memiliki lebih banyak pengetahuan, namun posisi kita tetap setara pengguna. Kata kunci: formal, teknis, diandalkan, mengutamakan kecepatan, efektif, pengetahuan operasional, tau jalan tikus, koncian.

Gaya Bahasa4

Derajat kelugasan Tenaga Operasional lebih ke arah sangat lugas dan langsung ke inti pesan. Artinya, ketika berbicara tidak perlu berbunga-bunga atau menjelaskan dengan panjang. Bahkan bisa langsung menggunakan bahasa teknis.

Gaya Bahasa5

Derajat formal dari Tenaga Operasional terletak di tengah. Artinya, bahasanya bisa netral. Tidak kasual atau pun sangat formal.

Atasan

Melalui sosok Atasan, kita bercakap dengan pengguna layaknya kita adalah atasan atau manajer mereka. Posisi kita lebih tinggi karena kita memiliki banyak wewenang dan wawasan. Kata kunci: deskriptif, kredibel, sopan, regulasi, substansi, instruktif, menginspirasi, berhati-hati.

Gaya Bahasa6

Atasan memiliki derajat kelugasan yang terletak di tengah. Artinya, ketika berbicara bisa langsung ke inti pesan, namun ruang untuk tidak terlalu transparan atau pun bertele-tele juga tetap ada.

Gaya Bahasa7

Derajat formal dari Atasan lebih ke arah sangat formal. Artinya, bahasa yang digunakan bisa sopan dan profesional.

Terjemahan ke produk

Berikut peta ketiga sosok dan produk-produk di INA Digital Edu:

Gaya Bahasa8

Catatan

Clarity above all

Salah satu dari empat prinsip komunikasi produk INA Digital Edu yang tidak cuma perlu dipegang teguh, namun juga perlu diberikan penekanan adalah Kejelasan. Kami menyebutnya clarity above all. Kejelasan adalah prioritas pertama dan yang paling utama! Jadi, sebuah produk harus mengutamakan penulisan informasi sejelas-jelasnya sebelum mempertimbangkan faktor lain.

Ketika informasi sudah jelas, barulah pertimbangan gaya bahasa atau penuansaan dapat bermain di situ. Prinsip kejelasan inilah yang akan membuat penulisan menjadi lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan tiap produk.

Terjemahan ke produk

Gaya bahasa bisa berbeda ketika diturunkan ke masing-masing produk. Namun, perlu diingat bahwa yang menyatukan produk-produk tersebut adalah prinsip komunikasi dan gaya bahasa utama, yakni 1) Lugas (straightforward) dan 2) Formal tapi tidak kaku.

Panduan Gaya Bahasa ini dapat digunakan untuk

  1. Penulis Produk (UX Writers)
  2. Penulis Brand and Communication (B&C). Khususnya untuk merancang materi komunikasi (penulisan script, key visual, push notification, dan lainnya), serta menentukan suara dibalik voice over
  3. Penulis Tim Ops, Konten, Substansi, Marketing, dan lainnya—siapa pun yang menyusun komunikasi/tulisan yang berhadapan langsung dengan pengguna

Referensi

Strategic Writing for UX oleh Torrey Podmajersky

Spectrum oleh Adobe